Blogroll

Thursday, October 6, 2016

Manajemen Jaringan Komputer



1.      Apakah yang dimaksud dengan Native VLAN dan bagaimana hubungannya dengan proses trunking dan tagging
2.        Jelaskan yang dimaksud dengan Management VLAN beserta fungsinya!
3.        Jelaskan perbedaan antara Recursive dan Iterative Queries dalam DNS!
4.      Bagaimanakah proses flow control dan error control pada lapisan Data Link dalam    OSI model?
5.     Apakah yang Anda ketahui tentang LDIF dalam LDAP? Buatlah sebuah contoh proses penambahan dan modifikasi sebuah entri dalam LDIF!


1. 

By default setiap switch mempunya vlan 1 (default vlan) baik switch unmanage ataupun manage. Default vlan tidak dapat di hapus atau di ubah namanya. Sedangkan yang di maksut dengan native vlan adalah vlan yang di inputkan secara manual oleh network administrator








Setiap vlan ID, haruslah mempunya ID yang unik atau berbeda dengan yang lainnya, dengan normal range ID 1-1005, namun karena ID default vlan adalah 1, maka kita hanya dapat menggunakan ID 2-1005.
            Namun, pada simulator cisco packet tracer, yang di maksut dengan native vlan adalah vlan 1

Dari kedua referensi tersebut, mungkin yang di maksut dengan native vlan adalah vlan ID yang berjalan di 802.1q enkapsulasi yang tidak memiliki tag

            Trunking terjadi apabila switch ingin membawa lebih dari 2 vlan ID ke switch lainnya. Jika hanya terdapat 1 vlan ID, maka hal tersebut disebut dengan vlan Access.

Proses tugging adalah proses dimana network administrator memberikan penanda terhadap vlan yang akan di distribusikan yang pada paket headernya, sehingga di izinkan untuk melalui port trunking/port tertentu, contohnya :
a.       N.A ingin memberikan vlan 114 kepada pc, maka N.A haruslah melakukan untage pada vlan 114 pada port switch manage yang akan menuju PC
b.      N.A ingin membuat jalur trunk di antara 2 switch (vlan 114, vlan 20, vlan 25, vlan 50) maka N.A haruslah melakukan untage pada vlan 1 dan melakukan tage pada vlan 114, vlan 20, vlan 25, vlan 50
c.       Setiap jalur trunk, tidak menentu harus menggunakan untage pada vlan 1, contohnya : pada jalur switch dengan Acces Point (AP dengan multi vlan) maka pada switch haruslah di setting dengan untage pada vlan ID yang digunakan untuk memanage (controller) sedangkan vlan lainnya di untage
d.      Setiap port pada switch manage, haruslah mempunya 1 buah vlan ID saja yang di untage, tidak boleh kosong atau lebih dari satu  
    2. Management vlan adalah proses dimana seorang network administrator melakukan  pembagian segment pada virtual switch manage, sehingga user tidak dapat melakukan komunikasi walau di dalam satu switch. Namun, user juga dapat melakukan komunikasi antar vlan jika N.A mengijinkan dengan menggunakan intervlan








Terlihat pada command promp Laptop 5(vlan 200) dapat melakukan ping terhadap komputer 10(vlan 200) namun tidak dapat melakukan proses ping terhadap laptop 4 yang mempunyai vlan 100
2.       
    3. Iterative query = komputer client akan meminta alamat DNS pada local server, namun apabila DNS server local tidak mempunyai, maka akan meminta kepada server yang di luar (disimbolkan dengan A). Apabila A juga tidak mengetahui alama tersbut, maka A akan memberikan rekomendasi kepada si B. Begitu seterusnya, hingga alamat DNS yang di cari ketemu
Recursive query = Hampir sama dengan Interative query, namun pada Recursive query ada kemungkinan bahwa DNS server yang di cari tidak di ketemukan
    4.     Flow control merupakan teknik yang digunakan untuk mengontrol proses pengiriman frame yang memungkinkan terjadinya penumpukan frame, sehingga pada saat tertentu, frame di buang atau tidak di kirim kepada user. Pada flow control ini terdapat dua teknik, yaitu:
a.       Error detection, yaitu teknik flow control yang apabila terjadi eror maka penerima akan meinta ulang pengiriman data
b.      Error correction, frame yang terdapat pada data link, haruslah mempunyai format yang sama dengan control frame, agar physical layer dapat menerima format data link layer dan menjadi sreaming bit
   5. LDIF (LDAP Data Interchange Format) merupakan fasilitas pengisian data dalam direktori
contoh proses penambahan dan modifikasi sebuah entri dalam LDIF
a.       Penambahan
ldapadd –Z –D “cn=NOC,dc=example,dc=com” –W –f /root/example.ldif
b.      Modifikasi
ldapmodify –Z –D “cn=NOC,dc=example,dc=com” –W –f /root/example.ldif

0 comments:

Post a Comment